Momon Rusmono: P4S Ubah Perilaku Petani dari Budidaya untuk Konsumsi ke Agribisnis

By Admin

Foto/dok Kementan    

nusakini.com - Kementerian Pertanian RI mengembangkan Pusat Perlatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) sebagai tempat pelatihan dan pemagangan dari petani untuk petani, sehngga dapat mendorong petani menanam komoditas pangan bukan sekadar dikonsumsi namun membuka wawasan mereka tentang perdagangan produk agribisnis, dan hingga saat ini telah berdiri lebih 1.000 P4S di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono mengatakan P4S menjadi solusi untuk mengatasi masalah serius dalam pembangunan pertanian, lantaran menurunnya minat generasi muda untuk mengelola lahan pertanian sehingga P4S ke depan akan dikembangkan menjadi sentra pelatihan pertanian terpadu.

"Idealnya, lokasi P4S terintegrasi dengan unit pengolahan padi, peternakan sapi, peternakan kambing, dan rumah kompos untuk mengolah limbah ternak menjadi pupuk kompos," kata Momon Rusmono saat membuka workshop di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang - Bandung, Jawa Barat pada Rabu (8/8) yang dihadiri Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, politisi senior dari Partai Demokrat.

Dia mengatakan BPPSDMP Kementan berkomitmen melakukan revolusi mental terhadap penyuluh pertanian dan SDM pertanian, maka P4S selayaknya mengembangkan berbagai materi pelatihan antara lain teknik pengolahan lahan, ekologi tanah, pembenihan padi-kedelai, pengendalian hama terpadu, penanganan pasca panen dan teknologi penyimpanan padi-kedelai.

"BPPSDMP Kementan juga akan mengembangkan secara reguler kepada P4S untuk memberikan pembekalan untuk siswa sekolah menengah dan para pemuda tani agar mengerti dan menghayati bagaimana menjadi seorang petani modern. Metodenya sesuai degan jiwa muda mereka dalam bentuk outbound atau kemah tani," kata Momon Rusmono.

Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan, karena ada target yang harus dicapai kementerian yang sudah dicanangkan maka harus didukung peningkatan sumber daya manusia. 

Menurut Herman, untuk mengantisipasi penemuan teknologi pertanian, percepatan tanam, iklim yang berubah harus ada penyesuaian kemampuan terhadap penyuluh, karena penyuluh yang berhubungan langsung dengan masyarakat. (p/ma)